Rabu, 15 Agustus 2012
Pembeontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) tanggal 23 Januari 1950
Pada bulan Januari 1950 di Jawa Barat di kalangan KNIL timbul
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin oleh Kapten Westerling.
Tujuan APRA adalah mempertahankan bentuk Negara Federal Pasundan di
Indonesia dan mempertahankan adanya tentara sendiri pada setiap negara
bagian Republik Indonesia Serikat. APRA mengajukan ultimatum menuntut
supaya APRA diakui sebagai �Tentara Pasundan� dan menolak dibubarkannya
Pasundan/negara Federal tersebut. Ultimatum ini tidak ditanggapi oleh
pemerintah, maka pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung APRA
melancarkan teror, APRA berhasil ditumpas. Ternyata dalang gerakan APRA
ini berada di Jakarta, yakni Sultan Hamid II. Rencana gerakannya di
Jakarta ialah menangkap beberapa menteri Republik Indonesia Serikat yang
sedang menghadiri sidang kabinet dan membunuh Menteri Pertahanan Sri
Sultan Hamengkubuwono IX, Sekertaris Jenderal Kementerian Pertahanan Mr.
A. Budiardjo, dan Pejabat Kepada Staf Angkatan Perang Kolonel T.B
Simatupang. Rencana tersebut berhasil diketahui dan diambil
tindakan preventif, sehingga sidang kabinet ditunda. Sultan Hamid II
berhasil ditangkap pada tanggal 4 April 1950. Akan tetapi, Westerling
berhasil melarikan diri ke luar negeri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar